Jumat, 11 Februari 2011

Model Bisnis: Apa dan Mengapa Penting?

Oleh : Agoes Ganesha Rahyuda

Bisnis adalah sebuah proses mentransaksikan sebuah produk, baik barang maupun jasa, ke pasar dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis: lingkungan, perubahan, dan model bisnis. Lingkungan merupakan pintu masuk bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan akan mencapai keunggulan maksimal apabila mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan lingkungannya, baik pada level high-end, low-end, atau middle market. Perubahan merupakan faktor selanjutnya yang selalu menjadi ancaman bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu merespon perubahan dengan cepat tentu tidak akan mampu bertahan di pasar, begitu juga sebaliknya. Faktor terakhir adalah model bisnis. Model bisnis adalah sebuah prototipe yang dikembangkan oleh perusahaan dalam rangka menjelaskan bagaimana proses bisnis sebuah perusahaan dan bagaimana proses penciptaan nilai bagi stakeholders dalam perusahaan.

Kesalahan terbesar yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang tidak mampu menghadapi persaingan pasar (baca: gagal) adalah terfokusnya mereka pada faktor lingkungan dan faktor perubahan, dan mengabaikan pentingnya membangun sebuah model bisnis yang handal. Perusahaan yang gagal tersebut cenderung “mencontek mentah-mentah” model bisnis perusahaan lain tanpa memberikan penyesuaian lebih lanjut. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa setiap perusahaan memiliki karakter yang unik sehingga membutuhkan model bisnis tersendiri. Untuk itu, agar mampu bersaing dan memenangkan suatu kompetisi bisnis, perusahaan harus memberikan perhatian lebih pada proses perancangan model bisnis. Artikel ini akan menjelaskan secara singkat mengenai definisi model bisnis dan mengapa perusahaan harus menciptakan sebuah model bisnis yang spesifik sehingga mampu memberikan keuntungan maksimal.

Apa model bisnis?

Model bisnis merupakan suatu model yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan bergerak dalam mencapai keuntungan. Model ini diibaratkan sebagai sebuah kendaraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka mengantar mereka ke tempat tujuan. Peter Drucker, seorang ahli manajemen, mengatakan bahwa sebuah model bisnis yang baik harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti “siapa pelanggan perusahaan?” “seberapa penting pelanggan bagi perusahaan?” “bagaimana manajemen mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan?” atau “apa yang mendasari manajemen memutuskan kapan dan bagaimana harus memberikan nilai tambah bagi pelanggan?”.

Definisi-definisi ini hampir sama dengan definisi mengenai strategi bisnis maupun taktik bisnis sehingga membingungkan kita dalam membedakan ketiga konsep tersebut. Hal itu disebabkan karena ketiga konsep tersebut sama-sama diciptakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan akhir perusahaan. Namun sebenarnya ketiga konsep ini berbeda satu dengan lainnya. Jika model bisnis adalah suatu gambaran mengenai bagaimana proses sebuah perusahaan dalam mencari keuntungan, maka strategi bisnis adalah cara-cara perusahaan memodifikasi gambaran tersebut agar mampu mempunyai nilai jual yang unik di pasar. Sedangkan taktik bisnis adalah cara-cara untuk menjamin bahwa gambaran tersebut mampu dijalankan secara baik dalam rangka mencapai tujuan akhir perusahaan. 

Analogi mudahnya adalah seperti ini: jika kita membayangkan model bisnis sebagai sebuah mobil, maka strategi bisnis adalah usaha-usaha yang kita lakukan untuk mempercantik atau memodifikasi mobil tersebut agar terlihat berbeda dengan mobil-mobil lainnya. Sedangkan taktik bisnis dapat diibaratkan sebagai pengemudi yang berada dibalik kemudi untuk membawa mobil tersebut mencapai tujuan. Strategi dan taktik bisnis yang bagus tidak akan mampu mencapai keuntungan yang maksimal apabila perusahaan tidak memiliki model bisnis yang baik.

Menurut Casadesus-Masanell and Ricart, terdapat tiga karakteristik penting dari sebuah model bisnis. Pertama, sebuah model bisnis harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan. Walaupun premis ini merupakan sesuatu yang lumrah, namun masih terdapat perusahaan yang membangun model bisnis yang justru melenceng dari tujuan utama perusahaan. Kedua, model bisnis yang baik harus mampu memperkuat dirinya sendiri. Model bisnis terdiri dari beberapa hubungan antara penyebab dan konsekuensi dari penyebab, dimana konsekuensi ini akan menjadi sebab bagi akibat selanjutnya (virtuous cycle). Hubungan sebab akibat yang saling berhubungan dan berkelanjutan ini harus mampu meningkatkan model bisnis yang dibangun oleh perusahaan, dan juga tanggap terhadap perubahan. Terakhir, sebuah model bisnis harus tangguh dan handal. Indikator sebuah model bisnis yang baik dapat dilihat dari mampunya model ini mengatasi empat ancaman kompetitor: (1) replikasi, (2) terbacanya kekuatan model perusahaan, (3) ketidakfokusan terhadap pasar, dan (4) substitusi; mampunya produk kompetitor mengambil pasar produk yang dimiliki perusahaan. Ketiga hal ini yang mengkarakterisasi sebuah model bisnis yang baik.

Mengapa model bisnis penting?

Melihat definisi mengenai model bisnis, tentu kita menyadari bahwa merancang sebuah model bisnis memiliki andil yang sangat besar terhadap kinerja perusahaan. Jika menggunakan analogi kendaraan diatas, maka model bisnis merupakan kunci perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai tujuan akhirnya.
Secara umum, memiliki model bisnis dapat memberikan beberapa keuntungan. Pertama, model bisnis yang eksplisit akan membantu perusahaan mendapatkan informasi mengenai bagaimana, dimana dan kapan produk kita berfungsi dengan baik. Informasi ini diperoleh dari proses simulasi terhadap produk terkait, dimana kebijakan-kebijakan yang digunakan oleh perusahaan dan konsekuensi yang akan ditimbulkan terkait dengan kebijakan tersebut akan terlihat dengan jelas. Contohnya, kebijakan harga sebuah produk tentu akan mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual. Atau pemilihan tempat pemasaran tentu akan mempengaruhi reputasi perusahaan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah model yang dibangun mampu bersaing dan unggul di pasar. 

Kedua, merancang model bisnis yang baik dapat melemahkan kompetitor lainnya. Hal itu bisa diraih apabila perusahaan mampu mengidentifikasi celah kelemahan dari model bisnis pesaing, dan secara cepat membangun model bisnis yang mampu menutup celah tersebut. Proses perancangan tersebut akan mengakibatkan munculnya produk substitusi dari perusahaan yang memiliki nilai lebih dibandingkan produk kompetitor. Ketiga, memiliki model bisnis yang eksplisit juga mampu merubah kompetitor menjadi sekutu. Hal ini disebabkan karena mampunya perusahaan kita mengidentifikasi kelemahan model bisnis kompetitor, dan mampunya perusahaan kompetitor mengidentifikasi kelemahan model bisnis perusahaan kita. Sebagai jalan tengahnya maka dibuatlah produk komplementer yang saling melengkapi satu dan lainnya. Keuntungan-keuntungan tersebut bukan hanya mampu meningkatkan reputasi dan daya saing perusahaan, namun juga mampu membantu perusahaan memenangkan kompetisi di pasar.

Perancangan model bisnis sebagai kunci memenangkan persaingan

Bisnis adalah sebuah proses transaksi yang bertujuan bukan hanya untuk mencapai keuntungan namun juga untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas hidup individu-individu yang ada didalam proses bisnis tersebut. Berbisnis bukan hanya berkaitan dengan “melempar” produk ke pasar dan menunggu respon dari pasar terhadap produk tersebut. Berbisnis harus disertai dengan proses perancangan berbagai faktor-faktor pendukung, salah satunya adalah model bisnis. Seperti yang telah dijelaskan diatas model bisnis merupakan gambaran mengenai bagaimana sebuah perusahaan mengembangkan proses dalam rangka mencapai tujuan akhirnya. Paling tidak terdapat tiga keuntungan memiliki model bisnis yang baik, yaitu mampu memberikan pandangan kepada perusahaan mengenai bagaimana respon pasar terhadap produk yang dimiliki, melemahkan daya saing perusahaan kompetitor, dan mendorong persekutuan dengan perusahaan kompetitor (mutualisme) dalam menciptakan produk yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Keuntungan-keuntungan tersebut mampu menjadi kunci bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar.

BERITA TERKINI

ARSIP POST