Kamis, 02 Februari 2012

Gubernur Bali Made Mangku Pastika PERKUAT MODAL KOPERASI LEWAT JAMKRIDA

Dalam rangka memperkuat permodalan sektor koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), Pemerintah Provinsi Bali telah meluncurkan program penjaminan kredit bagi koperasi dan UMKM melalui PT. Jaminan Kredit Daerah Bali Mandara. Ini merupakan lembaga penjaminan kredit daerah kedua yang ada di Indonesia, selain di Jawa Timur.

Sejak di-launching Mei 2011 lalu, PT. Jamkrida Bali Mandara sudah menjaminkan kredit senilai total Rp 34 miliar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mempersilahkan koperasi dan UMKM di Bali untuk mengakses kredit melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali untuk mendapatkan jaminan kredit dari PT. Jamkrida Bali Mandara.

“Jamkrida ini memberikan jaminan bagi koperasi atau UMKM, baik perusahaan maupun perorangan yang memerlukan modal. Bila tidak memiliki agunan, silahkan mengakses kredit ke Bank BPD, Jamkrida akan memberikan jaminan,” tegas Pastika.

Dijelaskan Pastika, koperasi menjadi salah satu perhatian pemerintah karena keberadaan koperasi diyakini dapat memberi dampak positif bagi perekonomian Bali. “Kalau koperasi berkembang bagus, saya yakin ekonomi kita baik, karena koperasi banyak keuntungannya,” ujar Gubernur.

Penetapan Bali sebagai provinsi koperasi, tambahnya, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Bali. “Bali sudah jadi provinsi koperasi. Saya juga sudah dapat panji-panji koperasi. Sebutan sebagai provinsi koperasi, menjadi sebutan tambahan lagi untuk Bali, dan ini membanggakan sekali,” kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Bali itu.

PT. Jamkrida Bali Mandara yang dibentuk dengan modal Rp 50 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bali 2011 dengan tambahan Rp 500 juta dari Pemerintah Kabupaten Karangasem dan Bangli, diakui belum bekerja optimal. “Sekarang PT. Jamkrida Bali Mandara sudah menyalurkan kredit Rp 34 miliar. Tapi sebenarnya bukan hanya segitu. Sebenarnya Jamkrida bisa menyalurkan kredit sampai Rp 500 miliar,” jelas dia.

Pastika mengakui, sosialisasi atas keberadaan Jamkrida belum maksimal. “Memang kita akui sosialisasi tentang program jaminan kredit ini belum ke seluruh Bali. Kita akan terus berupaya menyosialisasikannya agar bisa diakses secara lebih luas,” ujarnya.

Direktur PT. Jamkrida Bali Mandara, Widiana Karya, mengakui hingga kini proses sosialisasi atas programnya masih terus dilakukan. Akibat belum tersosialisasi dengan baik, masih ada anggapan di masyarakat bahwa PT. Jamkrida Bali Mandara memberikan kredit langsung kepada masyarakat. Padahal Jamkrida bertugas hanya menjaminkan kredit UMKM maupun koperasi kepada perbankan, khususnya bagi koperasi dan UMKM yang tidak memiliki agunan cukup.

"Tujuan kita adalah bagaimana agar UMKM yang tidak punya modal, bisa mengakses kredit bank dengan penjaminan dari kami," tegasnya.

Selain mempermudah akses perbankan melalui Jamkrida, Pastika juga berjanji akan mengupayakan akses permodalan berupa bantuan langsung kepada koperasi-koperasi yang sungguh-sungguh mau maju.
“ Koperasi yang sungguh-sungguh ingin berusaha, dan usahanya itu betul-betul visible, kita akan usahakan permodalan bantuan langsung untuk membantu mereka. Supaya mereka betul-betul bisa berusaha lebih cepat dan lebih efektif dan efisien,” tegasnya.

“Saya akan mendukung sepenuhnya krama Bali yang bersemangat. Supaya lebih cepat kita keluar dari masalah ekonomi maupun sosial yang kita hadapi, dan lebih cepat menuju Bali yang aman, damai dan sejahtera,” tambah dia.

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Untung Tri Basuki, mengapresiasi upaya pemerintah Bali memperkuat permodalan sektor UMKM dan koperasi melalui program penjaminan kredit. “Penting untuk meningkatkan akses mereka terhadap sumber permodalan. Salah satunya melalui program penjaminan kredit melalui lembaga lembaga penjaminan,” jelas Tri Basuki.  (erv)

Sumber : http://www.tabloidgalangkangin.com/

(Edisi 01/2012)

BERITA TERKINI

ARSIP POST